1. Syarat Pertumbuhan Tanaman Jeruk
Perlu
6-9 bulan basah (musim hujan), curah hujan 1000-2000 mm/th merata sepanjang
tahun, perlu air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus. Temperatur optimal
antara 25-30 °C dan kelembaban optimum sekitar 70-80%. Kecepatan angin lebih
dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. Ketinggian optimum antara 1-1200 m
dpl. Jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari. Jenis
tanah Andosol dan Latosol sangat cocok, derajat keasaman tanah (pH tanah)
adalah 5,5-6,5 . Air tanah optimal pada kedalaman 150-200 cm di bawah permukaan
tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk
menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
2. Pembibitan
2.1. Cara generative
Biji
diambil dari buah dengan memeras buah yang telah dipotong. Biji
dikeringanginkan di tempat yang tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya
hilang. Tanah persemaian diolah sedalam 30-40 cm dan dibuat petakan berukuran
1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1m. Sebelum
ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m2. Biji ditanam dalam alur dengan jarak
tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram larutan POC NASA + 1-2 cc/lt air.
Persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah
tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran
pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupuk kandang, sekam, pasir (1:1:1) atau
cukup dengan menggunakan tanah biasa disiram POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1
tutup) per 10-15 liter air.
2.2. Cara Vegetatif
Metode
dengan cara penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. Untuk kedua
cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (understam/rootstock) yang dipilih
dari jenis jeruk dengan perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan
tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan
nematoda. Varietas batang bawah yang biasa digunakan adalah Japanese citroen,
Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange. Setelah
penyambungan tunas pucuk atau penempelan mata tempel, segera disemprot
menggunakan POC NASA
(3-4 tutup/tangki ) + HORMONIK (1 tutup/tangki ).
a. Pengolahan Media Tanam
- Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi untuk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini: (a) Keprok dan Siem jarak tanam 5 x 5 m; (b) Manis : jarak tanam 7 x 7 m; (c) Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m; (d) Nipis : jarak tanam 4 x 4 m; (e) Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m; (f) Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m.
- Lubang tanam dibuat 2 minggu sebelum tanam. Tanah bagian dalam dipisahkan dengan tanah dari lapisan atas. Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dengan 1-2 kg pupuk kandang dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan.
- Pengembangbiakan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari + 1 minggu dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
b. Teknik Penanaman
- Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air untuk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan: (a) Pengurangan daun dan cabang yang berlebihan; (b) Pengurangan akar; (c) Pengaturan posisi akar agar jangan ada yang terlipat.
- Setelah bibit ditanam, siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata dengan dosis ± 1 tutup POC NASA per liter air setiap pohon. Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPERNASA. Adapun cara penggunaan SUPERNASA adalah sebagai berikut: 1 (satu) botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi disiramkan setiap pohon.