4. Hama dan Penyakit
4.1. Hama
a. Kutu loncat (Diaphorina citri.) Bagian diserang : tangkai,
kuncup daun, tunas, daun muda. Gejala: tunas keriting, tanaman mati.
b. Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.) Bagian
diserang : tunas muda dan bunga. Gejala: daun menggulung dan membekas sampai
daun dewasa.
c. Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.) Bagian diserang : daun
muda. Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda
mengkerut, menggulung, rontok. Daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
d. Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp) Bagian
diserang : tangkai, daun dan buah. Gejala: bercak keperak-perakan atau coklat
pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun.
e. Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.) Bagian diserang : buah. Gejala: lubang gerekan buah keluar getah. Pengendalian: memetik buah yang terinfeksi.
e. Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.) Bagian diserang : buah. Gejala: lubang gerekan buah keluar getah. Pengendalian: memetik buah yang terinfeksi.
f. Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.) Bagian diserang : tunas, daun
muda dan pentil. Gejala: bercak coklat kehitaman dengan pusat berwarna lebih
terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yang
menjadi nekrosis.
g. Thrips (Scirtotfrips citri.) Bagian diserang : tangkai dan
daun muda. Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di
ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat
keabu-abuan kadang disertai nekrotis. Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman
tidak terlalu rapat dan sinar matahari masuk ke bagian tajuk, hindari memakai
mulsa jerami.
h. Kutu dompolon (Planococcus citri.) Bagian diserang : tangkai buah.
Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur. Cegah datangnya semut sebagai vektor kutu.
i. Lalat buah (Dacus sp.) Bagian diserang : buah yang hampir
masak. Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di
bagian dalam buah. Pengendalian: gunakan Perangkap lalat Buah.
4.2. Penyakit
a. CVPD
Penyebab: Bacterium like organism dengan vektor kutu loncat Diaphorina
citri. Bagian yang diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: daun
sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye.
Pengendalian: gunakan bibit tanaman bebas CVPD. Lokasi kebun minimal 5 km dari
kebun jeruk yang terserang CVPD. Gunakan Pestona atau Natural BVR untuk
mengendalikan vektor.
b. Blendok Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian diserang
: batang atau cabang. Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yang menarik
perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.
Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi. Bekas potongan diolesi POC NASA +
Hormonik + Natural GLIO. POC NASA dan Hormonik bukan berfungsi mengendalikan
Blendok, namun dapat meningkatkan daya tahan terhadap serangan penyakit.
c. Embun tepung Penyebab: jamur Oidium tingitanium. Bagian diserang
: daun dan tangkai muda. Gejala: tepung berwarna putih di daun dan tangkai
muda. Pengendalian: gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
d. Kudis
Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian diserang : daun, tangkai
atau buah. Gejala: bercak kecil jernih yang berubah menjadi gabus berwarna
kuning atau oranye. Pengendalian: pemangkasan teratur, gunakan Natural GLIO
pada awal tanam.
e. Busuk buah Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian diserang : buah. Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit. Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, gunakan Natural GLIO awal tanam
e. Busuk buah Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian diserang : buah. Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit. Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, gunakan Natural GLIO awal tanam
f. Busuk akar dan pangkal batang Penyebab: jamur Phyrophthora
nicotianae. Bagian diserang : akar, pangkal batang serta daun di bagian
ujung. Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering. Pengendalian: pengolahan dan
pengairan yang baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi
tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah. gunakan Natural GLIO pada awal
tanam
g. Buah gugur premature Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp.
Alternaria sp. Bagian yang diserang: buah dan bunga. Gejala: dua-empat
minggu sebelum panen buah gugur. Pengendalian: gunakan Natural GLIO pada awal
tanam
h. Jamur upas Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian diserang :
batang. Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering
dan sulit dikelupas. Pengendalian: kulit yang terinfeksi dikelupas dan diolesi
fungisida yang mengandung tembaga atau belerang, kemudian potong cabang yang
terinfeksi.
Catatan
: Untuk pengendalian gunakan PESTONA atau NATURAL BVR, tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
5. Panen
Buah
jeruk dipanen saat masak optimal berumur + 28-36 minggu, tergantung
jenis/varietasnya. Buah dipetik dengan menggunakan gunting pangkas.